Sebelumnya di blog lama ( yang sekarang sudah non aktif ), saya pernah bercerita tentang kunjungan singkat ke Jakarta pada 4 Juli silam untuk menghadiri sebuah acara bernama IYC ( Indonesian Youth Conference ). Saking penasarannya dengan acara ini, saya merelakan untuk tidak ikut merayakan ultah papi yang tepat jatuh pada tanggal 4 Juli . But, IYC was worth it for. Acara ini bermula dari sebuah ide cemerlang seorang gadis bernama Alanda Kariza yang mempunyai kepedulian besar terhadap perubahan Indonesia yang lebih baik, tentunya itu semua bergantung pada pemuda/i sebagai agent of change of Indonesia sendiri. Acara ini membawa beberapa topic yang lagi in di masyarakat, contohnya : Art, Social Media, Politik, Economy, Religion issue. Secara keseluruhan, acara ini patut mendapat acungan 2 jempol. Bila ada lagi IYC2011, tentunya saya akan menyempatkan untuk hadir bila tidak ada halangan yg merintang.
Sebelum tidur, saya selalu menyempatkan beberapa menit untuk mengecek twitter. Bukan rahasia lagi kalau twitter adalah salah satu social media tuk mendapatkan berita ter-update dari berbagai sumber. Hingga dikejutkanlah saya oleh salah satu tweet dari AlandaKazariza yang kurang lebih isinya "pray for my mother :'( ". Kebingungan saya disini jatuh pada tweetnya yang berbeda dari biasanya dan penambahan emoticon menangis di belakangnya. Pertanyaan saya pada waktu itu, apa yang terjadi dengan ibu Alanda? Apakah meninggal karena serangan jantung? Fyi, bukannya suka berpikiran yang tidak-tidak, tetapi pada saat blog ini saya tulis, saya sudah mendapatkan kabar orang meninggal karena serangan jantung sekitar 5 orang. Jadi, saya seketika otak saya menyambungkan tweet Alanda Kariza ttg mamanya tadi dengan serangan jantung. Seketika itu juga, bebarengan dengan tweet Alanda yang mengacu pada sebuah link ke AlandaKariza's blog. Heading yang sangat menarik untuk memancing emosi para pembaca, termasuk saya."Ibu, 10 tahun penjara, 10 milyar rupiah". Rasa penasaran membuat saya hanya menghabiskan waktu sekitar 10 menit untuk membaca.
Bagaimana perasaan saya pada waktu itu? sangat susah untuk dilukiskan. Tulisan Alanda seperti menampar pipi saya dengan kerasnya. Saya yang kerap kali mengomel tentang hidup. Saya yang mempunyai keinginan tanpa batas. Saya yang selalu iri dengan kehidupan orang lain yang lebih baik. Saya yang malas sekali belajar dan hanya membuang uang orangtua dengan sia-sia. Saya yang.. tidak mempunyai kemampuan spesial dibandingan dengan Alanda. Jujur saya sangat salute kepada Alanda, Dia masih berkarya untuk nusa dan bangsa. Dia mendapatkan nilai yang UAN yang bagus yang membuatnya menerima beasiswa di Binus. Dia yang bisa membuat acara sebesar IYC di tengah kesulitan hidupnya. Bahkan, pengumuman mamanya menjadi tersangka pun tepat bertepatan dengan hari UAN SMAnya! Lebih parahnya lagi, pengumuman mamanya dituntut penjara 10 tahun pas satu hari sebelum dia menghadapi ujian Financial Accounting!
Tulisan Alanda ini membuat saya semakin sadar akan pentingnya mensyukuri hidup ini, terlepas dari semua cobaan-cobaan kecil yang merintangi hidup kita. Tentunya ini membuat saya lebih tabah dan sabar dalam bersikap. Selain itu, saya harus lebih bersyukur atas semua berkah yang saya dapat nikmati hari ini. Papa yang super baik, mami yang cerewet, kakak dan adik yang super iseng. Satu pelajaran yang sangat berharga di atas semuanya bahwa tidak ada yang lebih indah ketika satu keluarga berkumpul semuanya. Dan karena hal ini pula, saya semakin merasakan misteri kehidupan, dimana tidak ada seorang pun yang tahu kecuali Tuhan kita.
And before it's too late, i want to say.. i love you, Mom.
I miss your grumble over me when i was lazy to take a bath
I just miss you..
Sincerely,
your daughter.
F
PSIKOSOMATIS, BERSYUKUR DAN BAHAGIA
5 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar