Mukjizat itu nyata, bahkan sering kali terjadi di luar nalar manusia.
Saya sebagai orang yang cukup rational, kerap kali mempertanyakan hal ini meskipun pada akhirnya tidak pernah mendapat jawaban yang sesuai dengan apa yang saya harapkan.
Mungkin hal yang terjadi pada teman saya ini cukup simpel, tetapi mampu membuat saya terkesima sesaat. Apakah itu namanya mukjizat dari Tuhan?
Saya sejenak berpikir, apa yang membuat Tuhan begitu baik terhadap manusia ini sampai saat-saat terakhirnya seperti ini?
Kebaikan. Ya, sikap dia yang selalu baik terhadap semua orang tanpa pamrih sehingga membuat Tuhan tersentuh atas segala tindakan terpujinya selama ini.
Seakan menjawab pertanyaan saya tentang asal muasal mukjizat, Tuhan menolong teman saya ini lewat cara yang sungguh nyata, simpel, dan aneh.
Secara sederhana menurut pandangan seorang awam, saya menyimpulkan bahwa berbuat baik kepada orang lain tanpa pamrih itu sungguh mempunyai efek yang maha dahsyat. Segala pengorbanan kita akan dibalas oleh Tuhan serupa atau bahkan berkali-kali lipat pas pada waktunya.
Lantas pertanyaannya..
bagaimana dengan saya sendiri?
Sungguh suatu mimpi kelak, apabila saya menjadi seorang business woman yang berkecukupan sehingga mampu memfasilitasi hobby saya : photography dan travelling.
Sungguh suatu mimpi kelak, saya mampu mendirikan Sekolah Luar Biasa yang menyediakan kualitas pendidikan yang bagus untuk teman-teman kita yang tidak normal.
Sudah menjadi janji yang tertunda, apabila saya lulus dengan nilai baik tahun kemarin, saya akan menyisihkan uang saku saya untuk mengajak teman-teman yang kurang mampu untuk makan bersama.
Kebahagiaan tersendiri apabila saya bisa melihat mereka tersenyum. Senyum yang pasti akan sangat murni dan natural. Sungguh momen yang sangat langkah.
Dalam hitungan bulan, saya sudah bukan remaja lagi.
Di usia 20 ini, saya ingin sekali melakukan somethings totally different. Saya ingin membuat hidup ini lebih balance antara shopping, studying, playing and charity. :)
Berbagai rencana cukup indah tentang aksi sosial (hasil pillow talk) saya dengan
rekan sepaham, semoga akan terwujud di tahun ini. Mulai dari garage sale dari online shop kami berdua sampai project lainnya.
Bukan perhatian atau imbalan dari Tuhan yang saya cari, tetapi lebih pencarian tentang makna hidup itu sendiri. Dengan begitu, saya akan menghargai hidup saya jauh lebih lebih bermakna dari orang lain yang wawasannya tidak pernah lebih dari uang dan barang duniawi.
I am twenty and i am something.